BPP Tanggunggunung
|
Latar belakang
Kita
sebagai seorang Penyuluh Pertanian pada dasarnya adalah aparat yang membangun
pertanian, pendidik dan penasehat yang mengabdikan diri untuk kepentingan
petani beserta keluarganya.
Pekerjaan seorang Penyuluh Partanian tidak terbatas pada
mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan ketrampilan, akan tetapi yang
lebih penting adalah bagaimana Penyuluh Pertanian mampu memotivasi,
membimbing dan mendorong para petani untuk mengembangkan swadaya dan
kemandiriannya menuju kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera.
Penyuluh Pertanian adalah seorang agen Pembangunan
Pertanian dan mitra petani dan keluarganya. Sebagai seorang agen pembangunan
pertanian seorang Penyuluh senantiasa dihadapkan kepada tanggungjawab
berlangsungnya perubahan-perubahan yang menyangkut perilaku perikehidupan dan
nasibnya para petani yang dilayaninya.
Tanggungjawab tersebut dirasakan sangat
berat apabila para petani tidak mau bergabung dalam wadah kelompok tani.
Karena kelompok tani merupakan wadah pembelajaran petani, tempat petani
menyampaikan pendapat, keinginan dan masalah. Tempat petani berbagi
pengalaman dan kesuksesan untuk kepentingan bersama.
Karena pada dasarnya kelompok tani dibentuk atas dasar
keakraban, keserasian dan kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan
potensi/sumber daya pertanian yang ada untuk bekerja sama dalam meningkatkan
produktivitas usahataninya demi kesejahteraan anggota dan keluarganya.
PENUMBUHAN KELOMPOK TANI
| |
Secara
ideal seorang Penyuluh Pertanian membina 16 Kelompok Tani. Di Kecamatan Tanggunggunung ada 7 wilayah
binaan penyuluhan pertanian, sehingga jumlah kelompok tani selayaknya ada 7 x
16 kelompok tani 112 kelompok tani.
Secara historis perjalan penumbuhan kelompok tani di BPP
Tanggunggunung pengalami 3 (tiga) fase penumbuhan, yang prosesnya sebagai
beikut :
| |
a.
|
Pada tahun 1980 tumbuh berdasarkan jumlah wilayah binaan
penyuluh pertanian. Yang mana seorang penyuluh maksimal membina 16 kelompok
tani. Pada saat itu di Kecamatan Tanggunggunung hanya mempunyai 2 (dua)
Penyuluh Pertanian, sehingga jumlah kelompok tani binaannya 32 (tiga puluh
dua) kelompok tani.
|
b.
|
Pada tahun 1983 di
kecamatan Tanggunggunung berdiri KUD Argo Mulyo. Salah satu fasilitas pelayanannya adalah
kredit usaha tani. Sehubungan sebagian
besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan embrio KUD ini adalah
kelompok tani Argo Mulyo di Dusun Kalitalun, Desa/Kecamatan Tanggunggunung,
maka salah satu bentuk pelayanan kredit ini adalah kredit Usahatani dengan
meminjamkan saprodi. Untuk dapat
mengakses kredit tersebut petani wajib berhimpun dalam wadah kelompok. Pelayanan
ini disambut positif oleh masyarakat, sehingga
tumbuh banyak kelompok diluar kelompok binaan Penyuluh
Pertanian, yang mereka sebut dengan kelompok KUD. Kelompok ini dibina oleh
petugas KUD, baik dari penyusunan RDKK sampai dengan realisasi kreditnya;
walaupun pembinaannya tidak bisa lepas dari campur tangan penyuluh
Paertanian.
Pada waktu itu kelompok tani yang ada di kecamatan
Tanggunggunung sejumlah 94 kelompok tani, dengan rincian 53 kelompok tani
binaan Penyuluh Pertanian dan 41 Kelompok binaan KUD.
|
c.
|
Dengan terbitnya Peraturan Menteri perdagangan RI Nomor :
21/M.DAG/6/2008, tanggal 24 Juni 2008, tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi dengan system tertutup, dimana dalam peraturan tersebut dijelaskan
bahwa pupuk bersubsidi tidak lagi diperdagangkan secara bebas di pasaran.
Petani yang membutuhkan pupuk melalui kelompok tani yang terdaftar dibawah
binaan Penyuluh Pertanian, dan mengajukan kebutuhan pupuknya dengan perangkat
RDKK. Maka di BPP Kecamatan Tanggunggunung dilaksanakan pembenahan dan
revitalisasi kelompok tani, dengan tujuan :
|
-
-
-
|
Validasi data kelompok
tani yang ada,
Penataan wilayah
kelompok di masing-masing Wilayah Binaan Penyuluh Pertanian,
Pembenahan
keanggotaan kelompok tani,
Re-organisasi
pengurus kelompok tani.
| |||||||||||||
Hasil pendataan ulang
tersebut jumlah kelompok tani di BPP Tanggunggunung justru bertambah dari 94
kelompok tani menjadi 98 kelompok tani, dengan rincian sebagai berikut :
| ||||||||||||||
-
Pemula
-
Lanjut
-
Madya
-
Utama
|
=
=
=
=
|
38 kelompok tani.
57 kelompok tani
3 kelompok tani
--
| ||||||||||||
Seiring dengan
berjalanya waktu, di Kecamatan Tanggunggunung masih saja berlangsung
penumbuhan kelompok tani. Hal ini
disebabkan beberapa faktor, antara lain :
| ||||||||||||||
-
-
-
|
Perubahan luas
garapan pertanian, yaitu bertambahnya areal usahatani pada lahan babatan
hutan Perhutani,
Masih saja ada petani
yang belum menjadi anggota kelompok tani yang sudah terbentuk,
Jumlah anggota pada
masing-masing kelompok yang masih banyak sehingga beban pengurus menjadi
berat.
| |||||||||||||
Sehingga pada pendataan kelompok tahun 2012, sampai bulan
Maret kemarin jumlah Kelompok Tani di BPP Tanggunggunung menjadi 127 Kelompok
Tani, dengan rincian sebagai tabel berikut :
| ||||||||||||||
DAFTAR
KELOMPOK TANI BPP TANGGUNGGUNUNG
TAHUN 2012
| ||||||||||||||
No.
|
DESA
|
PENYULUH
|
Є KLP
|
Є ANGGOTA
|
LUAS LAHAN
|
KELAS KELOMPOK
| ||||||||
P
|
L
|
M
|
U
| |||||||||||
1.
|
Ngrejo
|
Bambang P, SP
|
9
|
377
|
1.851
|
1
|
7
|
1
|
-
| |||||
2.
|
Ngepoh
|
Ir. Sutrisno
|
20
|
1.286
|
507
|
7
|
10
|
3
|
-
| |||||
3.
|
Tanggarejo
|
Agus Priyono, SP
|
13
|
559
|
559
|
5
|
8
|
-
|
-
| |||||
4.
|
Pakisrejo
|
Freddy SG, SP
|
16
|
904
|
571
|
-
|
16
|
-
|
-
| |||||
5.
|
Kresikan
|
H. Sudjianto, SP
|
16
|
1.449
|
1.188
|
3
|
10
|
2
|
1
| |||||
6.
|
Jengglungharjo
|
Edy Heriyanto, SP
|
23
|
1.273
|
1.782
|
2
|
21
|
-
|
-
| |||||
7.
|
Tg.gunung
|
Agus Wiyono, SP
|
30
|
1.420
|
1.804
|
9
|
18
|
3
|
-
| |||||
J U M L A H
|
-
|
127
|
7.268
|
8.262
|
27
|
90
|
9
|
1
| ||||||
PEMBINAAN KELOMPOK TANI
| |
Penyuluhan Partanian pada dasarnya adalah peningkatan
sumb\er daya manusia, membina dan mengembangkan kemampuan petani dan
keluarganya menuju perubahan yang lebih baik.
Yang dimaksud petani bukan hanya petani nelayan dan keluarganya tetapi
juga pedagang, pengusaha pertanian dan masyarakat pelaku agribisnis lainnya.
Perubahan sikap, kemampuan pengetahuan, dan perilaku petani
dan kelompoknya kearah kemandirian akan tumbuh menjadi kekuatan yang dinamik
untuk mengembangkan diri sebagai subyek yang mampu menolong membangun dirinya
sendiri.
Dengan asumsi bahwa kelompok tani terdiri dari unsur sumber
daya manusia, sumbr daya alam dan didalamnya perlu management maka pembinaan
kelompok tani diarahkan pada upaya pemberdayaan di setiap unsur untuk
mencapai kondisi yang kita inginkan.
Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh tim
Penyuluh Pertanian BPP/Kecamatan Tanggunggunung antara lain :
| |
1.
|
Pertemuan / kunjungan
kelompok tani,
|
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Percontohan Usahatani/Dem. Unit, terutama komoditi jagung,
Farm Field Day, bekerja sama dengan produsen benih jagung,
Temu Wicara KTNA dan GAPOKTAN setiap 3 (tiga) bulan sekali,
Pertemuan Paguyuban Unit Usaha (Unit Usaha Ternak Ayam
Ras),
Pelaksanaan SLPTT untuk
tanaman padi, jagung dan kacang tanah,
Temu usaha antara GAPOKTAN, Kios Saprodi, dan Pedagang
Hasil Pertanian.
|
Mengingat
keterbatasan tenaga Penyuluh Pertanian yang ada, khususnya dalam hal
pembinaan lewat pertemuan kelompok tani, diadakan kesepakatan antara Penyuluh
Partanian Pembina WIBI dan kelompok-kelompok binaannya; bahwa dalam pertemuan kelompok tani maka Penyuluh
Pertanian pembina tidak harus hadir, kelompok dilatih untuk mandiri
diharapkan pengurus kelompok bias lebih aktif.
Untuk mendapatkan
informasi dan teknologi usaha tani tidak harus penyuluh pertanian hadir dalam
pertemuan. Karena memang sudah saatnya petani dididik untuk aktif mencari informasi sendiri guna
kepentingannya.
Petani harus mulai menyadari sendiri bahwa kebutuhan mereka
terhadap pelayanan penyuluhan pertanian, baik di bidang teknologi,
pengembangan usaha, pelayanan saprodi, dan lain-lain; sama pentingnya dengan
kebutuhan mereka terhadap yang lainnya, seperti kebutuhan kesehatan,
kebutuhan anak sekolah, dan lain-lain; dengan demikian keberadaan Penyuluh
Pertanian akan berperan sebagai konsultan.
Dalam upaya pemberdayaan dan pembinaan petani digunakan
methode / prinsip pendekatan sebagai berikut :
| |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Pendekatan pembiaan melalui kelompok/perorangan,
Pendekatan keserasian dan saling percaya,
Pendekatan kepemimpinan dari mereka,
Pendekatan kemitraan,
Pendekatan mandiri / swadaya,
Pendekatan belajar sambil bekerja,
Pendekatan kekeluargaan.
|
Hal ini dikandung
maksud agar terjadi hubungan yang harmonis antara Penyuluh Pertanian, Petani
dan kelompoknya, timbul rasa
tanggungjawab yang tinggi dan mampu mengambil keputusan dengan penuh percaya
diri.
|
kunjungan malam larut...
BalasHapussalam kenal
berkan komentar terbaik admin blog di sini ya..
http://retakankata.com/fbsi/#jp-carousel-3668
tanks comentnya.. salam kenal balik. & succes selalu.
Hapus