BPP TANGGUNGGUNUNG.
BPP Tanggunggunung berdiri diatas bangunan seluas 30 m2.
Berada diselatan kota kabupaten Tulungagung, yang langsung berbatasan dengan
lautan Indonesia. Dengan 7 desa wilayah Binaan,yang mana masing-masing desa
dipegang oleh seorang penyuluh.
Wilayah desa binaan bisa dikatakan
semua daerah pegunungan,sementara pertanian hanya mengandalkan musim
penghujan, sehingaa musim tanam/pola tanam hanya 2x.dalam setahun.berikut
data patensi wilayah BPP Tanggunggung
|
1. Administrasi
Wilayah.
Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Tanggunggunung terbagi menjadi 7 desa, 176 RT, 76 RW.
Adapun desa-desa yang
termasuk wilayah BPP Tanggunggunung adalah :
§ Desa
Ngrejo, terdiri dari 22 RT, 10 RW;
§ Desa
Ngepoh, terdiri dari 20 RT, 8
RW;
§ Desa
Tenggarejo, terdiri dari 20 RT, 5 RW;
§ Desa
Pakisrejo, terdiri dari 16 RT, 8
RW;
§ Desa
Jengglungharjo, terdiri dari 38 RT,
15 RW;
§ Desa
Kresikan, terdiri dari 32 RT,
18 RW;
§ Desa
Tanggunggunung, terdiri dari 28
RT, 12
RW;
Sedangkan batas wilayah BPP
Tanggunggunung adalah sebagai berikut :
-
|
Sebelah Utara
|
:
|
Kecamatan Campurdarat
|
-
|
Sebelah Timur
|
:
|
Kecamatan Kalidawir
|
-
|
Sebelah Selatan
|
:
|
Samodra Hindia
|
-
|
Sebelah Barat
|
:
|
Kecamatan Besuki/Campurdarat
|
- Topografi Wilayah.
a.
Kemiringan Lahan.
Wilayah kerja Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Tanggunggunung berada pada kemiringan :
a.
|
15 -
30 %
|
= 9,93 %
|
=
|
1.170 Ha
|
b.
|
15 -
30 %
|
= 43,66 %
|
=
|
5.141 Ha
|
c.
|
> 30
%
|
= 46,41 %
|
=
|
5.462 Ha
|
Total Luas Wilayah
|
=
|
11.773 a
|
b. Jenis
tanah
Wilayah kerja Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Tanggunggunung berada pada kemiringan :
a.
|
Litosol
|
= 80,00 %
|
=
|
9.418,40 Ha
|
b.
|
Aluvial coklat &
kelabu
|
= 20,00 %
|
=
|
2.354,60 Ha
|
Total Luas Wilayah
|
=
|
11.773,00 Ha
|
c. Tinggi Tempat.
Wilayah kerja Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Tanggunggunung berada pada ketinggian :
a.
|
0 -
100 m dpl
|
=
|
2.206
|
Ha
|
b.
|
100 – 200 m
dpl
|
=
|
8.610
|
Ha
|
c.
|
200 – 300 m
dpl
|
=
|
957
|
Ha
|
3.
Curah hujan
a.
Keadaan Curah hujan rata-rata selama 10 tahun
terakhir = 141,15 mm.
b.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
- Maret ( berkisar antara 261 – 297 mm ), sedangkan curah hujan terendah
terjadi pada bulan Juli - September
(berkisar antara 69 – 84 mm).
4.
Luasan lahan menurut pemanfaatannya.
-
|
Tanah Sawah
|
:
|
0,000
|
Ha.
|
:
|
0,0
|
%
|
-
|
Tanah Pekarangan
|
:
|
1.410,542
|
Ha.
|
:
|
12,0
|
%
|
-
|
Tanah Tegal
|
:
|
863,065
|
Ha.
|
:
|
7,3
|
%
|
-
|
Tanah Hutan
|
:
|
8.822,700
|
Ha.
|
:
|
75,0
|
%
|
-
|
Tanah Perkebunan Swasta
|
:
|
611,880
|
Ha.
|
:
|
5,1
|
%
|
-
|
Lain
|
:
|
64,813
|
Ha.
|
:
|
0,6
|
%
|
Jumlah
|
:
|
11.773,000
|
Ha.
|
:
|
100,0
|
%
|
5.
Luasan tanaman dan rata-rata produksi komoditi
utama.
a.
Tanaman Pangan :
·
Padi
dengan luas areal 305 ha,
produktivitas 30,02 ku/ha
·
Jagung dengan luas areal 11.160 ha, produktivitas 41,25 ku/ha
·
Kacang Tanah dengan luas areal 283 ha, produktivitas 10,75 ku/ha
·
Ubi Kayu dengan luas areal 1.296 ha,
produktivitas 150,70 ku/ha
b.
Tanaman Perkebunan :
·
Kelapa dengan luas areal 713 ha, produktivitas
1.463 kg/ha/th.
·
Kakao dengan luas areal 161 ha, produktivitas
673 kg/ha/th.
·
Kopi dengan luas areal 14,5 ha, produktivitas
298 kg/ha/th.
c.
Sapi : 5.764 ekor dengan produksi 1.225
ton/th.
d.
Kambing : 16.703 ekor dengan
produksi 3.967 ku/th.
|
e.
Ayam buras : 25.415 ekor dengan produksi
7.121 ku/th.
f.
Ayam ras petelur : 4.110 ekor dengan produksi 39,20 ton telur.
g.
Ayam ras pedaging : 21.000
ekor dengan produksi 420 ku/th.
|
6. Luasan
pola usaha tani.
§
P a d i
- Polowijo
|
= 305 Ha.
|
§
Polowijo
- Polowijo
|
= 2.080 Ha.
|
§
Polowijo
- B e r o
|
= 6.951 Ha.
|
- Jumlah Penduduk menurut Umur.
§
0
- 14
|
tahun
|
=
|
6.829
jiwa
|
§
15 - 55
|
tahun
|
=
|
15.210
jiwa
|
§
> 55
|
tahun
|
=
|
3.986
jiwa
|
- Jumlah Penduduk menurut mata pecaharian.
§
Petani
|
=
|
11.002
jiwa
|
|
§
Nelayan
|
=
|
87
jiwa
|
|
§
Pedagang
|
=
|
459
jiwa
|
|
§
PNS
|
298
jiwa
|
||
§
Karyawan Swasta
|
593
jiwa
|
||
§
Jasa
|
1.981
jiwa
|
||
Jumlah rumah tangga (RT) keseluruhan di kecamatan Tanggunggunung = 7.116
RT, sedangkan jumlah rumah tangga miskin (RTM) = 2.987 RT dan anggota rumah
tangga miskin = 8.896 jiwa.
|
C. Kelembagaan
Kelompok Tani .
Jumlah Kelompok Tani yang ada di
Kecamatan Tanggunggunung 141 kelompok tani, terdiri dari :
a)
137 kelompok tani dewasa dengan perincian :
·
31 kelompok tani dengan kelas pemula,
·
98 kelompok tani dengan kelas lanjut,
·
8 kelompok tani dengan kelas madya.
b)
2 kelompok tani taruna dengan kelas lanjut
c)
2 kelompok wanita tani dengan kelas lanjut.
d)
Jumlah Gapoktan yang terbentuk adalah 7 Gapoktan
dari 7 desa dengan jumlah anggota = 9.637 orang.
D.
Sarana dan prasarana.
a) Jumlah
KUD
= 1 unit.
b) Kios
Saprodi = 5 buah.
c) Pasar = 3 buah.
d) Penggilingan
Padi = 5 unit.
e) Hand
Traktor = 2 buah.
f) Hand
sprayer = 973 buah
g) Pompa
air = 7 unit.
h) Bengkel = 20 unit.
E. Data
Program Kebijakan Pemerintah di Kecamatan Tanggunggunung.
1.
Program Pertanian Tanaman Pangan.
a. Pencapaian
target Intensipikasi Tanaman Padi dengan peningkatan produksi 10 % dan Palawija
sebagai berikut :
·
Padi =
300 hektar.
·
Jagung = 9.100 hektar
·
Kacang tanah = 325 hektar.
·
Ubi kayu = 1.350 hektar.
b. Program
Mandiri Pangan di desa Tanggunggunung memasuki tahun ke 3;
c. Pemanfaatan
pekarangan untuk pengembangan pangan berbasis pangan local (diversifikasi
pangan), P2KP di Desa Tanggunggunung dan Kresikan.
d. Peningkatan
pengolahan hasil panen, Penepungan di 2 Kelompok tani desa Tanggunggunung dan
Kresikan.
e. Peningkatan
produktivitas dan mutu produk dengan penggunaan varietas hibrida.
f.
SLPTT Tanaman Jagung 150 Ha di 5 desa.
2. Program Pertanian Tanaman Perkebunan dan Kehutanan :
a.
SLPHT
tanaman Kakao di desa Ngepoh.
b.
Peremajaan tanaman kelapa di desa Jengglungharjo
dan Pakisrejo seluas 50 Hektar.
c.
Kebun Bibit Rakyat (KBR) untuk tanaman Hutan dan
Perkebunan di desa Pakisrejo dan Kresikan masing-masing 60.000 bibit tanaman
sengon laut dan kakao.
3. Program
Peternakan.
a.
Penggalakan inseminasi Buatan (IB) untuk
perbaikan mutu ternak sapi dan kambing.
b.
Pembinaan peternak peserta kredit.
c.
Pemanfaatan pakan ternak lokal dan peningkatan
standart mutu pakan.
d.
Pengembangan ternak kambing dengan penyebaran
bibit unggul.
e.
Pengawasan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan menular.
f.
Pemanfaatan limbah ternak untuk pupuk organik.
(Data
BPP 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar