Senin, 12 November 2012


TEKNIS PENGENDALIAN
DAN PEMBERANTASAN HAMA KWANGWUNG

Lima langkah dalam pengendalian hama kwangwung yaitu :

Mengamati gejala serangan

Kwangwung dewasa melakukan serangan terhadap tanaman kelapa dengan melubangi batang di dekat pucuk ( kuncup daun yang sangat muda ) , dimana seekor hama dewasa mampu melubangi batang kelapa antara 6 – 10 lubang dalam waktu 5 – 6 bulan .
Gejala serangan yang harus dicermati adalah tampaknya guntingan miring pada helaian daun kelapa ( serangan ringan dampai sedang ) dan daun kelapa yang terpotong ( serangan berat ).




Bila gejala serangan terlihat berarti tanaman telah terserang hama kwangwung dan harus sesegera mungkin dilakukan upaya pengendalian / pemberantasan agar serangan tidak semakin parah dan tidak meluas . Karena bila dibiarkan dengan cepat akan terjadi penularan serangan terhadap tanaman-tanaman kelapa di sekitarnya hingga meluas dan diikuti serangan hama suwati yang akan merusak total tanaman kelapa sehingga tidak mampu bertahan hidup





Mencari sumber hama dan media yang menjadi tempat perkembangbiakan hama kwangwung
Bila sudah ditemukan adanya gejala serangan kwangwung , dapat dipastikan di sekitar tanaman terserang ada media yang dijadikan tempat perkembangbiakan hama kwangwung .
Media-media yang ditemukan adalah tumpukan sampah ( baik di kebun atau di sekitar rumah ) , limbah serbuk gergaji , tumpukan sekam , ampas limbah penggilingan gula merah , kotoran ternak yang mulai membusuk dan limbah lain yang menumpuk .
Seekor kwangwung betina bila menemukan media yang tepat dapat bertelur sebanyak 60 – 80 butir telur dan bila kondisi menunjang setidaknya 30 – 48 butir akan bertahan hidup menjadi kwangwung dewasa selanjutnya siap melakukan serangan lagi .
Lakukan usaha  kebersihan lingkungan , baik di kebun , sekitar rumah , sekitar lokasi penggilingan tebu dan lokasi peternakan



Cara terbaik adalah dengan melakukannya secara terpadu sebagai sebuah gerakan bersama seluruh warga desa , sehingga semua limbah ada dapat dilakukan pembersihan dan semua larva dapat dibunuh . Gerakan ini dapat dilakukan bersama-sama pada satu waktu sebagai gerakan massal warga desa , atau secara sendiri-sendiri tiap keluarga dalam kurun waktu yang ditentukan .


Lakukan upaya pemberantasan , baik secara mekanis , kimiawi maupun biologis .
Pemberantasan secara mekanis adalah dengan mencari dan membunuh uret / embug dan kwangwung dewasa . Cara paling efektif dengan melakukannya sebagai sebuah gerakan bersama seluruh masyarakat desa dalam kurun waktu yang ditentukan , sehingga dalam satu saat semua uret / embug dan kwangwung dapat dimusnahkan .
Secara kimia dilakukan dengan tiga metode yaitu :
a. Pada tumpukan limbah / sampah / serbuk gergaji yang tidak mungkin dimusnahkan seketika , dibuat lubang dengan gejik sedalam 30-40 cm berjarak 20 x 20 cm . Selanjutnya setiap luasan 1 M² diberi furadan 3 G atau Sevidol 4 G sebanyak 40 gram selanjutnya disiram air  secukupnya .
 b. Pada pucuk daun kelapa (Janur) yang masih sangat muda disisipkan Furadan 3 G atau Sevidol 4 G sebanyak 15 gram yang dibungkus kertas tissue atau kapas dan diulang setiap 2 bulan sekali .

c. Melakukan penyuntikan Azodrin 12-15 cc / pohon kelapa kemudian lubang ditutup pasak dan diulangi 1-2 minggu kemudian. Pengeboran batang secara menyisip miring ke bawah sedalam 13 -15 cm dengan diameter lubang minimal 1,2 cm .            Sedangkan secara biologi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Menyebarkan bakteri metharizium anisopliae sebanyak 20 gram per M² limbah 1-2 kali pertahun
b. Melakukan pengendalian kumbang yang diinfeksi virus  Baculovirus.
Mencegah terjadinya serangan hama suwati sebagai kelanjutan dari serangan hama kwangwung .
Lubang bekas serangan hama kwangwung akan menjadi tempat bertelur hama suwati yang menyerang  pucuk kelapa yang sangat muda sehingga tanaman kehilangan titik tumbuh dan mati.

2 komentar: